love

I feel as if you know me better then me.

I feel as if your always near me.

I feel your warmth,

I feel your touch.

I hear your whispers,

and listen to your moans.

I see you smile and I hope you see mine.

I am here waiting for my divine.

I can no longer say I am lucky because your luck eventually runs out.

I can say I am blessed because this love will never die out.

If you no longer believe this true please just ask and I will answer you.

I told you once and I will tell you forever ...

The three little words that hold our hearts together,

I LOVE YOU !!!

cita-cita

Cita-cita gw yang pertama kali adalah menjadi seorang insinyur (berarti kalo gw lulus tar, totally i'm an engineer).

Kenapa sih gw cerita tentang cita2, semua bermula pas smsan sm mbak dyah (well, i miss her so much)
me:
mbak, si adek udah berapa bulan? btw duit kadony malah wat beli keperluan kerja praktek. Oh y, kemaren beli bukuny hermawan kartajaya. Aku suka marketing!!!

mb. dee:
udah 26 minggu. y ud g pa2. besok kalo ad rezeki ak kasi duit lagi (HORE.. xoxo)
y besok beli bukunya (g nyambung)

me:
bukuny udah kebeli mbak. mahal 108 rb asliny 135 rb. btw, ak pengen besok kerja di bag marketing gara2 ikut lomba axioo.

mb. dee:
kalo km pasti bisa. (HORE 2x wah, mbakku baik bgt), lah kalo aku emang dari kecil dulu didoain ma org2 biar kayak bapak.

me:
ngakak. emang didoain gimana?

mb. dee:
kalo pas lebaran, tiap berkunjung ke rumah org2. selalu didoain gini. mudah2an besok bisa jadi pegawai kayak bapak! amin (diaminin sama mbak)


ngakak lagi. mbak sama bapak itu kerja di departemen keuangan. bedanya mbak di kantor pajak, bapak di perbendaharaan negara. Besok 1 tahun lagi adek gw nyusul jadi pejabat pajak bumi dan bangunan. Jadi, disini gw adalah anomali yang keluar jalur.

Parah emang, gw ikut tes STAN 2 kali dan gatot. Udah belajar juga. Mungkin emang gw ditakdirin wat jadi insinyur kali ye. Kayak Ir. Soekarno gt.. (lebay mode:on)

me:
cita2 pertama bentar lagi terkabul. Jadi insinyur!!!! (bangga)

mb. dee:
lah bukannya dulu pengenny jadi dokter?

me:
iya sih mbak, tapi yg pertama jadi insinyur. kan urutannya gini:
insinyur-dokter-astronot-arkeolog-dokter

mb. dee, amin2

gw jadi inget imel gw yang nyebar sekarang yang resmi ada titelnya dr. maksudny itu bukan dokter, tp singktan nama gw. tapi, kenapa byk org menyalahartikan.

kurang 1 semester, bentar lagi cita2 terkabul jadi insinyur (amin). nulis novel lagi (amin) Kerja di Unilever (amin). Habis itu jadi marketer handal kayak om hermawan (amin). Buka restoran ramen (amin). Buka online shop (proses-amin). Nikah 2011 (amin).

Perjuangan

Sebulan ini hidupku dan dia dipenuhi dengan "marketing". Ternyata nggak enak juga 1 tim sama pacar, meskipun kami bareng, yang dipikirin strategi handal untuk memenangkan perlombaan ini. Kami jenuh membicrakan hal yang sama setiap hari. Mengenai laptop dengan spesifikasi yang bgaimana yang diminati konsumen smpai promosi yang setengah mengancam. Kadang menodong teman sekelas yang berencana beli laptop tapi hasilnya nihil. Ahahay, pada mulanya tertarik tapi kabur karena tidak ada restu dari orangtua.

Kami sadar brand yang kami jual belum stabil di pasaran, tapi kami tetap bersikukuh harus menjual produk ini. Berbuah manis. Tidak. Tim lawan berhasil menjual notebook dengan point yang jauh di atas kami. Kami mencoba mengejar point vote, itu juga kami tidak bisa mengungguli lawan. Sampai akhirnya kami menyerah. Hopeless. Kami merasa kami tak akan bisa menang jika kami hanya bekerja berdua saja. Kemana teman kami yang 1 nya? apa dia kabur juga? Atau dia terlalu sungkan dengan kami as a lover. Kami profesional kok, haram kami bermesraan atau berpacaran saat kami mengerjakan tugas. Haram bagi kami membicarakan hal lain di luar kerjaan. Sampai-sampai di tengah kami ngedate, kami masih membicarakan hal update kemungkinan kami menang. Maafin aku y win, kalo aku banyak salah!

perjuangan masih panjang, masih bayak hal licik yang harus kami hadapi.

putus

untuk kesekian kalinya, ya nggak sampe lebih dari 3 kali sih, kata putus itu terucap.
aku sadar diri, banyak banget yang mungkin bikin dia muak setengah mati.
Setengah mati juga aku yakinin dia, kalo things are going well as usual.
Kita jalan as a lover not just a friend.
Meskipun dia ngomong putus itu lewat telpon, but i know for sure he still loves me.
-Jadi, kupacu motorku, ngepot kana-kiri, ngebut-sengebutnya, hanya untuk menemui dia,
asking for apologize, and i made it!!!-

Alhamdulillah, kita balikan kayak dulu lagi.

achan, makasih untuk tetap bersabar.